Tuesday, February 21, 2017

Mimpi Nabi di datangi dua malaikat



Suatu hari Nabi bermimpi, kemudian diceritakannya kepada para sahabat : “Semalam aku didatangi dua malaikat. Mereka membangunkanku dan berkata, ‘’Mari, kita pergi !’ Lalu, berangkatlah aku bersama keduanya. Di tengah perjalanan, kami mendapat seseorang pria tengah berbaring. Tepat di sampingnya berdiri seseorang yang membawa sebongkah batu besar. Tiba – tiba batu itu dijatuhkan di atas kepala pria pertama sehingga kepalanya pecah sedangkan batu tersebut jatuh menggelinding. Kemudian, orang kedua mengikuti batu itu mengambilnya lagi. Ketika kembali kepada orang pertama tadi, dia mendapati kepala pria itu telah pulih seperti sediakala. Perbuatan yang sama terjadi lagi. “ aku bertanya kepada dua malaikat, “Subhanallah, apa ini ? Apa yang dilakukan pria kedua itu terhadap pria pertama ? Kedua malaikat itu tidak menjawab, kemudian berkata, ‘ Mari, kita pergi’.
Maka kami pun pergi. Kami mendatangi seorang pria yang tengah berbaring telanjang sambil bersanda pada tengkuknya. Tiba – tiba ada seorang lain berdiri tepat diatasnya dengan membawa pengait dari besi. Dia mengarahkannya kepada salah satu bagian wajah dari orang pertama tadi, lalu mengoyak mulutnya sampai ke tengkuk, hidungnya sampai ke tengkuk, sampai matanya sampai ke tengkuk. Setelah itu, di beralih kepada bagian wajah yang lain, lantas melakukan hal yang sama. Tidaklah ia selesai mengoyak bagian wajah tersebut melainkan bagian wajah yang dikoyak sebelumnya telah pulih seperti sediakala. Diapun kembali mengoyak bagian wajah tersebut. Demikian seterusnya, sehingga aku bertanya, “Subhanallah, apa yang dilakukan kedua orang ini?” “ mari,kita pergi,” jawab kedua malaikat.
Maka, kami pun pergi. Selanjutnya, kami sampai ke suatu bangunan seperti tungku yang terdengar darinya hiruk pikuk dan suara – suara. Kemudian, kami menengok ke dalamnya. Ternyata, di dalamnya terdapat kaum pria dan wanita telanjang. Bagian atas tungku itu sangat sempit. Sedangkan bagian bawahnya luas dan ada api menyala. Jika api itu berkobar, mereka terangkat seakan – akan hendak keluar dari tungku itu. Jika api itu padam, mereka kembali seperti sediakala. Aku pun bertanya, “ Siapa mereka?” Mari kita pergi. Mari kita pergi,” jawab kedua malaikat.
Maka kami segera pergi. Setelah itu, kami mendatangi sebuah sungai yang warnnya merah seperti darah. Dalam sungai itu, terdapat seseorang yang sedang berenang, sementara ditepinya ada orang lain yang telah mengumpulkan batu – batuan dalam jumlah banyak. Beberapa saat kemudian, orang yang berenang tadi menepi dan mendatangi pengepul batu karena ingin keluar dari sungai. Setiap kali ingin keluar, pengepul batu itu lantas membuka mulutnya dan menyuapkan batu – batu tersebut. Di lalu kembali seperti semula, kemudian pergi dan berenang lagi. Jika dia ingin keluar lagi, pengepul batu itu melakukannya seperti sediakala. Aku pun bertanya, “ siapakah kedua orang tersebut? Apa yang baru aku lihat tadi?” “ Mari kita pergi. Mari kita pergi,” Jawab kedua malaikat.
Maka, kami bergegas pergi. Sesudah itu, kami mendatangi seseorang pria yang buruk rupanya, mungkin seburuk – buruk pria yang pernah aku lihat. Si sisinya terdapat api neraka, bahkan dia mengobarkannya, lalu mengitarinya. Aku pun bertanya kepada kedua malaikat,”Siapa ini? Kenapa dia menyalakan api neraka ?” “ Mari, kita kita pergi. Mari, kita pergi,” jawab keduanya.
Kami pun pergi hingga sampai kesuatu taman yang subur dan banyak tumbuh pepohonan. Di dalamnya terdapat semua jenis warna musim semi. Di tengah kebun terdapat seseorang pria yang postur tubuhnya tinggi. Hampir – hampir, aku tidak melihat kepalanya yang menjulang di langit. Di sekitar orang tadi terdapat anak – anak. Belum pernah aku melihatnya anak – anak sebanyak itu. “ Siapa ini?” tanyaku kepada kedua malaikat. “Mari, kita kita pergi. Mari, kita pergi,” jawab keduanya.
Maka kami pun pergi. Akhirnya kami sapai taman yang sangat luas. Belum pernah aku melihat taman yang lebih besar dan lebih indah darinya. Keduanya berkata padaku, “ Masuklah ke dalamnya!”
Kami pun masuk kedalamnya, hingga kami sampai ke suatu kota yang dibangun dengan batu emas dan perak. Kami mendatangi gerbang kota dan meminta izin untuk memasukinya. Gerbang itu pun dibuka untuk kami. Kami memasuki kota tersebut dan disambut oleh sejumlah pria. Separuh tubuh mereka sangat elok, seperti seelok – elok pria yang pernah kalian lihat. Adapaun separuh lainnya sangat jelek, seperti sejelek – jelek pria yang pernah kalian lihat. Kedua malaikat tersebut berkata kepada mereka, “ Pergilah dan berendamlah di sungai itu.”
Sungai yang dimaksud adalah sungai yang lebar dan airnya terus mengalir. Airnya bagaikan susu karena sangat putih. Mereka pun pergi kesungai tersebut, berendam di dalamnya, lalu kembali kepada kami. Tiba – tiba, kejelekan pada tubuh mereka lenyap seketika.
Kemudian, kedua malaikat itu berkata kepadaku, “ Ini adalah surga Adn yang di janjikan Alloh bagi orang – orang yang mukmin.” Salah satu malaikat berkata, “ Aku adalah Jibril dan ini Mikail. “ Aku merasa lega mengenal kedua malaikat itu.” Kemudan aku  berkata, “ Malam ini, aku melihat banyak peristiwa yang menajubkan. Aku harap kalian bisa menjelaskannya kepadaku.”
Mereka berkata, “kami akan menjelaskan kepadamu. Pria pertama yang engkau datangi, yang kepalanya pecah tertima batu besar, adalah pria yang meremehkan dalam membaca dan mempelajari Al – Qur’an, serta sengaja tidur meninggalkan shalat sehingga tidak shalat pada waktunya.”
Mereka melanjutkan, “ pria selanjutnya yang engkau jumpai, yang disobek dari muut dampai ke tengkuk, dan hidung sampai ke tengkuk dan dari mata sampai ke tengkuk, adalah pria yang pada pagi hari keluar dari ruahnya lantas berbuat dusta dan menebarnya ke berbagai penjuru dunia. Ia tidak menganggap dusta itu sebagai dosa.
“ adapun kaum pria  dan kaum wanita yang telanjang di dalam bangunan seperti tungku adalah para pezina. Para pezina adalah mereka yang melakukan perbuatan menjijihkan. Mereka berzina tanpa mengindahkan kesucian dan kemuliaan dari manusia.
“Pria yang engkau jumpai sedang berenang di sungai yang airnya berwarna merah dan disuapi batu kedalam mulutnya adalah seorang yang memakan  riba. Ia merampas harta benda orang lain yang diperolehnya dengan kerja keras.
“pria berwajah buruk itu  berada disisi neraka serta mengorbankannya, lalu mengitarinya adalah malaikat Malik, penjaga neraka Jahanam. Ia menyiapkan mereka untuk para pendosa.
“Pria tinggi yang berada di taman adalah bapakmu, Ibrahi, sedangkan anak – anak yang berada di sekitarnya adalah setiap anak yang meninggal diatas fitrah.” Saat beliau menuturkan ini, para sahabat bertanya. “ Wahai Rasullillah, bagaimana dengan anak – anak kaum musyrik?” beliau menjawab, “ Begitu pula dengan anak – anak kaum musyrik.”
“ Kaum yang separuh tubuhnya elok dan separuh tubuhnya lagi jelek adalah kaum yang mencampur amal saleh dengan amal buuk, tetapi Alloh memaafkan mereka.”
Kedua malaikat itu lantas menunjuk sebuah tempat berada di tasa. “ inilah tempat tinggalmu,” kata mereka.
Aku melihat keatas, tampak istana bagaikan awan putih yang berada di udara, Lalu, aku berkata kepada kedua malaikat itu, “ semoga Alloh memberkahi kalian berdia. Biarkan ak masuk ke dalam tempat tinggalku itu.” Akan tetapi, kedua malaikat itu menjawab, “ sekarang belum saatnya. Jika tiba waktunya, engkau akan masuk kedalamnya.”    

No comments:

Post a Comment