Saturday, February 25, 2017

Oleh - oleh kerajinan tangan dari bambu di Desa Dermaji

Bingung setelah rekreasi di Desa Dermaji, Jangan panik, Desa Dermaji yang bukan hanya indah alamnya, memiliki banyak potensi yang lain, salah satunya adalah kerajinan tangan. 
Ditangan Warsono (28), warga RT 02 RW 2 Desa Dermaji, bambu yang banyak tumbuh di Desa Dermaji bisa diolah menjadi karya seni yang indah. Ditemui di bengkel kerjanya, Warsono nampak serius menyusun rangkaian bambu yang sudah dipotong dalam beberapa ukuran untuk ditempel satu persatu menjadi miniatur perahu layar.
dengan kerajinan bambunya
Beberapa hasil karyanya, seperti miniatur monas, menara eifel, sepeda mini, tempat lampu, dan sebagainya sudah berjajar di atas meja di rumahnya. Hasil karya itu sudah siap dijual.
Warsono mengatakan, aktifitas membuat kerajinan tangan dari bambu itu baru ditekuninya dalam dua bulan. Dia belajar membuat kerajinan itu secara otodidak.
Alasan Warsono membuat kerajinan tangan dari bambu, selain karena bahannya mudah didapat, dia juga berkeinginan membuat sesuatu yang lain. Sebab menurut dia, selama ini kerajinan-kerajinan tangan yang ada di pasar sebagian besar berbahan dasar kayu.
Warsono menambahkan, bambu yang biasanya dipilih untuk membuat kerajinan tangan, adalah jenis bambu tali dan bambu wulung. Pilihan terhadap dua jenis bambu tersebut, selain karena seratnya yang halus juga memiliki daya tahan yang lebih kuat.
“Bambu tali dan bambu wulung lebih tahan terhadap bubuk”, ujar Warsono.
Untuk hasil karyanya itu, Warsono mematok harga mulai dari 30 ribu hingga 200 ribu rupiah tergantung dari ukuran dan tingkat kerumitan. Penjualannya baru disekitar wilayah Lumbir dan Ajibarang.
Untuk pemesanan kerajinan dari bambu, Warsono siap dihubungi di nomor HP 085214927001.

Wisata alam curug wanasuta desa dermaji

Beberapa foto Objek Wisata Curug Wanasuta dalam proses pembangunan semoga tambah bagus lagi
1. Rumah pohon
2. Menara Selvy
3.Curug Wanasuta






Tuesday, February 21, 2017

Mimpi Nabi di datangi dua malaikat



Suatu hari Nabi bermimpi, kemudian diceritakannya kepada para sahabat : “Semalam aku didatangi dua malaikat. Mereka membangunkanku dan berkata, ‘’Mari, kita pergi !’ Lalu, berangkatlah aku bersama keduanya. Di tengah perjalanan, kami mendapat seseorang pria tengah berbaring. Tepat di sampingnya berdiri seseorang yang membawa sebongkah batu besar. Tiba – tiba batu itu dijatuhkan di atas kepala pria pertama sehingga kepalanya pecah sedangkan batu tersebut jatuh menggelinding. Kemudian, orang kedua mengikuti batu itu mengambilnya lagi. Ketika kembali kepada orang pertama tadi, dia mendapati kepala pria itu telah pulih seperti sediakala. Perbuatan yang sama terjadi lagi. “ aku bertanya kepada dua malaikat, “Subhanallah, apa ini ? Apa yang dilakukan pria kedua itu terhadap pria pertama ? Kedua malaikat itu tidak menjawab, kemudian berkata, ‘ Mari, kita pergi’.

Sunday, February 19, 2017

Sosialisasi Kesehatan Bagi Ibu Hamil dan Memiliki Balita






Dermaji, Minggu 5 Februari 2017
Setelah berdirinya Organisasi Desa Siaga Bencana, DSB ( Desa Siaga Bencana ) mengadakan kegiatan kepedulian masyarakat yaitu Kegiatan Sosialisasi Kesehatan Bagi Ibu Hamil Dan Ibu - Ibu yang memiliki Balita. Penyuluhan di pusatkan di Posyadu Rahayu RW I Desa Dermaj. di samping memberikan sosialisasi kesehatan yang bekerja sama dengan Puskesmas Lumbir yang di di wakili oleh Bidan Desa. Ibu Neneng juga memberikan penyuluha tentang makanan tambahan bagi balita,penjelasan tetang program KB yang memang desa dermaji pada saat ini sebagai kampung KB, di berikan juga penjelasan tentang pemanfaatan Kartu BPJS,KIS dan yang lainya. setelah itu pemberian bantuan timbangan bayi serta pengukur tensi digital oleh ketua DSB yaitu wahyu. Pelatihan memasak makanan tambahan yang di kenal dengan MPASI oleh mba Herlina setelah itu di bagikan kepada anak - anak sesuai usia bayi.

Inilah SD Negri 2 Dermaji UPK Lumbir

Hallo,......teman-teman alumnus SDN 2 dan SDN 4 Dermaji,.....apa kabar?

Semoga aja semuanya lagi pada sehat, bahagia, murah rejeki, baik yang berada di dalem negeri, pinggir negeri maupun di luar negeri. Masih inget gak sich...?? ketika anda kecil pakai clana pendek merah hati,... baju putih, sepatune New Era, nyangklek tas isi buku, potlop dan setip...??? Mari anda tak ajak tuk bernostalgia mengenang sejarah almamater tempat Anda dulu belajar huruf dan angka di bangku eS De, mau khan.......??
Inilah Selayang pandang Almamater Anda!!


SDN 2 Dermaji berdiri sejak 1 Januari 1970 hingga sekarang telah berusia 43 tahun, sedang SDN 4 Dermaji berdiri 1 Juli 1978 pada bulan Juli tahun 2006 ada kebijakan Pemda Banyumas untuk diregrup alias digabung jadi satu, menjadi SD Negeri 2 Dermaji. Pada usia yang cukup tua itulah SDN 4 Dermaji mengalami dipimpin oleh 5 Kepala Sekolah yaitu Bpk Karsum Budiono (alm.), Bpk Sudjadi, Bpk Supardi, Bpk Sujitno,A.Ma.Pd, Bpk Machtum,A.Ma.Pd (Alm.) sampai dengan SD diregrup. Sedangkan SDN 2 Dermaji mengalami dipimpin oleh 3 Kepala Sekolah yaitu Bpk Soewarto A.Ma.Pd (1970 – 2001) Bpk Haryoto.S.Pd ( 2002 – 2003) dan Bpk Slamet,S.Pd (2004 – sekarang). Kedua sekolah tersebut sampai tahun 2013 sudah dihuni oleh 2.494 anak didik, dan sudah menamatkan 2.474 alumnus, otomatis didalamnya termasuk Anda lohhh...???

Thursday, February 16, 2017

Museum Naladipa Desa Dermaji


Museum Naladipa
Tanpa dokumentasi, sebesar apapun peradaban maka akan hilang ditelan zaman. Ikhtiar untuk melawan lupa sejarah, harus terus dilakukan dengan cara dan media apapun. Itulah yang melatarbelakangi pendirian Museum Naladipa, desa Dermaji, Kecamatan Lumbir, banyumas, saat gelaran Festival Pusaka Desa 17 Juni 2013 silam.
Museum Naladipa menjadi cara masyarakat Dermaji mengabadikan sejarah perkembangan masyarakat setempat. Museum ini menjadi dokumentasi benda dan teknologi yang digunakan masyarakat desa setempat dari masa ke masa. Benda-benda yang disimpan tak lepas dari sejarah masyarakat agraris mempertahankan hidup dari masa ke masa.
“Benda-benda koleksi yang ada di museum ini hakikatnya bukan benda-benda semata. Mereka bercerita tentang tahapan peradaban dan perkembangan teknologi manusia di masa lalu. Di sana kita bisa selami kearifan lokal masyarakat yang sebagian masih terjaga hingga sekarang,” kata Bayu Setyo Nugroho, Kepala Desa Dermaji.
Museum yang terletak di lantai dua kantor desa setempat ini, berisi ratusan koleksi benda yang digunakan masyarakat. Mulai dari alat perlengkapan rumah tangga, bercocok tanam, pertahanan diri, seni budaya hingga alat komunikasi masyarakat desa. Sebagian besar dari koleksi artefak ini telah dianggap sebagai masa lalu bagi masyarakat sekarang.
“Ini sebenarnya menjadi bagian dari pengembangan perpustakaan desa. Kami berharap museum desa ini bisa menjadi penghubung masa lalu generasi sekarang untuk membangun masa depan yang lebih baik. Kami juga memanfaatkan teknologi internet untuk menembus sekat jarak dan waktu,” jelas Bayu.
Meski berisi benda-benda sederhana dari masa lalu, namun museum di desa yang berada 55 kilometer arah barat daya Kota Purwokerto ini tak pernah sepi pengunjung. Selain para pelajar, sejumlah tokoh nasional, pejabat daerah hingga Kementerian Komunikasi dan Informasi juga sempat berkunjung ke museum tersebut. Di tengah perkembangan internet masuk desa, di desa ini alat komunikasi tradisional berupa kenthongan juga masih terjaga dan digunakan.
“Selain berisi artefak, museum yang menggunakan nama lurah pertama Dermaji ini juga menyimpan berbagai rekaman dan ulasan tentang kebudayaan desa tersebut seperti, tradisi sunat, upacara jelang panen padi dan gubrag lesung, kesenian kenthongan, pengobatan sakit gigi tradisional, dolanan anak umbul, dan berbagai tradisi lainnya. Kami dokumentasikan lewat audiovisual,” kata Wiyono, pengelola museum.

Curug Wanasuta Desa Dermaji

Wisata alam yang lagi ngehits kali ini, terutama bagi para pemburu selpi selpian,Curug Wanasuta menjadi tujuan wisata yang cukup memuaskan para selfier. Curug yang berada di lahan perhutani bekas penjajahan belanda ini terletak di grumbul karanggedang desa dermaji kecamatan lumbir. Curug Wanasuta konon adalah nama pemilik kebun yang menggarap lahan perhutani tersebut. Terdiri dari dua curug yaitu wanasuta dan bandasuta.pada saat itu suta di banda dalam bahasa indonesia di ikat di dekag kebun atau hutan yg di garapnya yg berdekatan dengan curug tersebut. Akhirnya dinamai bandasuta dan wanasuta yg maksudnya, curug yg menjadi tempat suta di banda atau di ikat dan di temukan di wanasuta atau hutan suta atau kebun milik suta.